K.H.A. Saepudin





K.H.A.Saepudin adalah salah seorang tokoh pengamal dan pengembang Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren (PP) Suryalaya yang sangat gigih dan tak kenal menyerah dalam perjuangan menegakkan Kalimat Thoyyibah di Kabupaten Garut.

Dibantu dengan ikhwan-akhwat TQN PP.Suryalaya lainnya, ajaran ini terus dikembangkannya di sekitar Kampung Salam Gede Desa Kersamenak Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut dengan mendirikan Majlis Ta'lim Ar-Rosyid sebagai basis pengembangan.

Dari Majlis Ta'lim Ar-Rosyid inilah Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah semakin dikenal masyarakat di lingkungan tersebut khususnya dan di desa Kersamenak pada umumnya, walaupun tidak sedikit tantangan dari orang-orang yang tidak suka terhadap TQN PP.Suryalaya berkembang di wilayah tersebut dengan gangguan-gangguan dari yang kecil sampai yang besar yang tidak pantas ditolelir oleh etika umum dan keagamaan, dari yang bersifat moral dengan menggunakan dalih-dalih agama dari beberapa tokoh agama yang tidak suka, sampai teror pengotoran bangunan majlis ta'lim tersebut dengan kotoran-kotoran tinja.

Walaupun begitu, tidak menjadikan perjuangan K.H.A. Saepudin dan ikhwan surut, malah semakin gencar dengan penyelenggaraan-penyelenggaraan kegiatan amaliyah dan da'wah serta kegiatan sosial lainnya.

Dari mulai didirikannya Majlis Ta'lim Ar-Rosyid, pada setiap tahunnya diselenggarakan Manaqib
dan Tabligh Akbar serta Khitanan Massal sebagai perwujudan kepedulian terhadap sosial dan keagamaan.

Pada setiap tahunnya, dengan biaya mandiri yang terkumpul dari ikhwan-akhwan TQN PP.Suryalaya dalam lingkup Jama'ah Majlis Ta'lim Ar-Rosyid, tidak kurang 15-20 anak yang telah dikhitan secara masal dengan menyelenggarakan Tabligh Akbar dan kegiatan sosial keagamaan lainnya sehari penuh, dari pagi sampai malam harinya, dengan biaya yang tidak sedikit mengundang Mubaligh-Mubaligh kondang seperti K.H. Jujun Junaedi, K.H. Beben Muhammad Dabas dari Pamijahan, K.H. Jejen Bazul Ashab dari Sukabumi dan mubaligh lainnya, dan para pejabat pemerintahan sampai Kepala Daerah Kabupaten (Bupati) Garut, serta mengundang ikhwan-akhwat TQN PP.Suryalaya se-Kabupaten Garut serta umat Islam pada umumnya dengan tidak memandang golongan.

Bagi K.H.A. Saepudin, ini adalah pembuktian dari kehidmatannya terhadap ajaran dan Tanbih
Syekh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad (Abah Sepuh) dan Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajur Arifin (Abah Anom) selaku Mursyid-Mursyid Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah yang mengajarkan:

1. Ulah Ngewa Ka Ulama Sajaman.

2. Ulah Nyalahkeun Kana Pangajaran Batur.

3. Ulah Mariksa Murid Batur.

4. Ulah Medal Sila Upama Kapanah.

"Kudu Asih Ka Jalma Anu Mikangewa Ka Maneh".

***
Ditulis oleh: Abdul Ghoets

KH. Misbahuddin Arifin Abdul Lathif




Keberadaan dirinya di antara mubaligh Pondok Pesantren Suryalaya dan lingkungan ikhwan-akhwat penuh dengan suka-duka dalam mengembangkan amanat Tanbih.

Walaupun begitu, tidak menjadi alasan baginya untuk mundur, malah semakin memberikan kekuatan untuk tetap tampil, sehingga pada akhirnya apa yang yang dicita-citakan oleh dirinya untuk keluarganya dan ikhwan-akhwatnya terwujud dengan diposisikan dirinya sebagai Ketua Umum Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya Perwakilan Kabupaten Garut, dan sebagai pemilik Rumah Makan Hangat yang terkenal di kabupaten Garut.

Kita sangat gembira dan berterimakasih dengan andil yang sangat besar yang dilakukan oleh olehnya, dan semoga Ajengan Misbah tetap disehatkan lahir bathinnya oleh Allah SWT.