KH. Misbahuddin Arifin Abdul Lathif
Keberadaan dirinya di antara mubaligh Pondok Pesantren Suryalaya dan lingkungan ikhwan-akhwat penuh dengan suka-duka dalam mengembangkan amanat Tanbih.
Walaupun begitu, tidak menjadi alasan baginya untuk mundur, malah semakin memberikan kekuatan untuk tetap tampil, sehingga pada akhirnya apa yang yang dicita-citakan oleh dirinya untuk keluarganya dan ikhwan-akhwatnya terwujud dengan diposisikan dirinya sebagai Ketua Umum Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya Perwakilan Kabupaten Garut, dan sebagai pemilik Rumah Makan Hangat yang terkenal di kabupaten Garut.
Kita sangat gembira dan berterimakasih dengan andil yang sangat besar yang dilakukan oleh olehnya, dan semoga Ajengan Misbah tetap disehatkan lahir bathinnya oleh Allah SWT.
Gerhana Bulan 26 Juni 2010
Gerhana Bulan Parsial atau Partial Lunar Eclipse (gerhana bulan sebagian) diperkirakan akan terjadi pada hari Sabtu, 26 Juni 2010, pukul 10:16:32 UT atau pukul 17:16 WIB.
Gerhana bulan ini dapat disaksikan dengan mata telanjang selama sekitar 2 3/4 jam dari pukul 17:16 sampai 20:00 WIB semenjak bulan terbit di arah timur, yaitu tempat di mana terjadinya gerhana, di saat masuk waktu
maghrib, yang pada saat itu gerhana sedang mendekati puncaknya.
Peristiwa ini dapat disaksikan di Asia Timur (termasuk Indonesia), Australia dan Amerika.
Di provinsi Papua (Indonesia bagian timur), proses perubahan fase gerhana dapat disaksikan secara utuh, sedangkan di Indonesia bagian barat tidak dapat disaksikan dari awal sepenuhnya dan dapat dilihat hanya dengan durasi yang singkat.
Gerhana bulan dengan type seperti ini biasa terjadi setiap 18 tahun 11 bulan 8 jam, termasuk dari bagian gerhana bulan seri Saros 120 yang terdiri dari 84 kali gerhana. Adapun gerhana kali ini adalah yang ke-58.
-
Link:
www.eramuslim.com
www.radenbeletz.com
www.pakarfisika.wordpress.com
www.lubanghitam.com
www.badilag.net
www.lintasberita.com
-
GERHANA DALAM FENOMENA ISLAM
Firman Allah SWT:
"huwal ladzì ja'alasy syamsa dliyà-aw wal qomaro nùròw wa qoddarohhu manàzila lita'lamù 'adadas sinìna wal hisàba mà kholaqollòhhu dzalika illa bil haqqi yufash shilul àyàti liqoumiy ya'lamùna".
"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui".
(Yunus 5)
-
Firman Allah SWT:
"wa min àyàtihhil lailu wan nahhàru wasy syamsu wal qomaru là tasjudù lisy syamsi wal qomari was judù lillàhhil ladzì kholaqohhunna ing kungtun iyyàhhu ta'budùna".
"Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) bersujud kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah".
(Fushilat 37).
-
Dalam sebuah hadits yang sangat panjang, Aisyah rah bercerita bahwa pada masa Rosululloh SAW terjadi gerhana matahari, lalu beliau berdiri, bertakbir, dan orang-orang berbaris di belakang beliau (mengerjakan sholat). Maka beliau membaca bacaan yang panjang waktu berdiria, lalu beliau ruku dengan ruku yang lama, kemudian beliau berdiri dan mengucapkan "sami allòhhu liman hamidah robbanà wa lakal hamdu", kemudian
membaca bacaan yang lebih pendek dari bacaan yang pertama. Setelah itu beliau takbir dan ruku yang lama. Selanjutnya beliau mengucapkan "sami allòhhu liman hamidah, robbanà wa lakal hamdu", kemudian sujud yang lama. Kemudian beliau mengerjakan pada rakaat kedua seperti apa yang beliau kerjakan pada rakaat pertama hingga sempurna 4 ruku dan 4 sujud. Dan matahari kembali terlihat sebelum beliau selesai. Lalu beliau memberikan khutbah kepada orang-orang. Beliau memanjatkan pujian dan sanjungan kepada Allah. Dan setelah itu beliau bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan itu merupakan dua (tanda) dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya (gerhana-gerhana tersebut) tidak terjadi karena kematian seseorang dan tidak juga karena kehidupan seseorang. Oleh karena itu, jika kalian melihat hal demikian (gerhana), maka hendaklah kalian berdoa kepada Allah, bertakbir, sholat dan bersedekah".
(Muttafaqun Alaih).
-
Aisyah rah berkata:
"Nabi SAW menjaharkan bacaannya dalam sholat kusuf. Jika selesai dari bacaannya, beliaupun bertakbir dan ruku. Dan jika beliau bangkit dari ruku, maka beliau berucap: "Sami Allòhu Liman Hamidah. Robbana Lakal Hamdu". Kemudian beliau kembali mengulang bacaan dalam sholat Kusuf. Empat ruku dalam dua rokaat, dan empat sujud".
(Muttafaqun Alaih).
-
Dari Abu Musa:
"Tanda-tanda yang Allah kirimkan ini bukanlah karena kematian atau kehidupan seseorang, tetapi Allah sedang menakut-nakuti hamba-hamba-Nya dengannya. Maka jika kalian melihat sesuatu yang demikian itu, bersegeralah untuk mengingat Allah, berdo'a dan meminta ampun kepada-Nya".
(HR.Bukhori).
-
Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Dan Matahari
Sholat Gerhana Bulan Atau Matahari:
- Hukumnya sunnah muakkad.
- Tidak memakai adzan atau qomat, tetapi disunnahkan menyeru "ash sholàtu jàmi'ah".
- Disunnahkan memberikan khutbah setelah selesai sholat.
- Berjama'ah.
- Tidak diqodho apabila terlewat melaksanakannya.
NIATNYA
LAFAZH NIAT GERHANA BULAN:
"usholli sunnatal khusùfi rok'ataini lillàhhi ta'alà allòhhu akbar".
(Aku niat sholat gerhana bulan 2 roka'at karena Allah Ta'ala).
LAFAZH GERHANA MATAHARI:
"usholli sunnatal kusùfi rok'ataini lillàhhi ta'alà allòhhu akbar".
(Aku niat sholat gerhana matahari 2 roka'at karena Allah Ta'ala).
WAKTUNYA
Dilaksanakan ketika terjadi gerhana.
TATA CARANYA
CARA PERTAMA:
2 rokaat seperti sholat biasa.
CARA KEDUA:
2 rokaat dengan 4 ruku' dan 4 sujud, yaitu:
PADA ROKA'AT PERTAMA:
Setelah Takbirotul Ikhrom membaca fatihah dan surat (bisa dibaca surat Yasin atau surat lainnya), lalu ruku, lalu qiyam (berdiri lagi) sambil membaca "sami allòhhu liman hamidah, robbana wa lakal hamd", lalu
fatihah dan surat (boleh dibaca surat Ar-Rohman atau surat lainnya), lalu ruku lagi, lalu
i'tidal sambil membaca "sami allòhhu liman hamidah, robbana wa lakal hamdu, hamdan katsiron thoyyiban mubàrokam fìhhi, mil'as samà-i wa mil ardhi, wa mil'a mà syi'ta ming syai'im ba'du", lalu sujud, lalu
duduk sujud, lalu sujud lagi, lalu qiyam lagi (berdiri lagi untuk rokaat ke-2).
PADA ROKA'AT KEDUA:
Qiyam (berdiri), lalu fatihah dan surat (boleh dibaca surat Al-Waqiah atau surat lainnya), lalu ruku, lalu qiyam (berdiri lagi) sambil membaca "sami allòhhu liman hamidah, robbana wa lakal hamd", lalu fatihah dan surat (boleh dibaca surat Al-Muluk atau surat lainnya), lalu ruku lagi, lalu i'tidal sambil membaca "sami allòhhu liman hamidah, robbana wa lakal hamdu, hamdan katsiron thoyyiban mubàrokam fìhhi, mil'as samà-i wa mil ardhi, wa mil'a mà syi'ta ming syai'im ba'du", lalu sujud, lalu duduk sujud, lalu sujud lagi, lalu tasyahud (tahiyat), lalu salam.
Ini artinya Sholat Gerhana cara ke-2 itu pada setiap roka'atnya ada 2 fatihah, 2 ruku, dan 2 sujud. Jadi kalau 2 roka'at fatihahnya menjadi 4, rukunya menjadi 4, dan sujudnya menjadi 4.
CARA KETIGA:
2 rokaat sebagaimana cara ke-2, hanya bacaannya dipanjangkan dan setelah salam disunnahkan khutbah 2 kali, seperti layaknya khutbah jum'ah.
BACAANYA
- Dalam Gerhana bulan bacaan Fatihah dan surat dibaca Jahr (keras), sedangkan dalam Gerhana Matahari tidak dibaca Jahar.
- Membaca surat-surat yang panjang, walaupun tidak salah kalau membaca surat-surat yang pendek.
- Surat yang dibaca (dibolehkan membaca):
1. Surat 36: Yasin.
2. Surat 55: Ar-Rohman.
3. Surat 56: Al-Waqiah.
4. Surat 78: Al-Mulk
-
Sabtu, 26 Juni 2010
- Hukumnya sunnah muakkad.
- Tidak memakai adzan atau qomat, tetapi disunnahkan menyeru "ash sholàtu jàmi'ah".
- Disunnahkan memberikan khutbah setelah selesai sholat.
- Berjama'ah.
- Tidak diqodho apabila terlewat melaksanakannya.
NIATNYA
LAFAZH NIAT GERHANA BULAN:
"usholli sunnatal khusùfi rok'ataini lillàhhi ta'alà allòhhu akbar".
(Aku niat sholat gerhana bulan 2 roka'at karena Allah Ta'ala).
LAFAZH GERHANA MATAHARI:
"usholli sunnatal kusùfi rok'ataini lillàhhi ta'alà allòhhu akbar".
(Aku niat sholat gerhana matahari 2 roka'at karena Allah Ta'ala).
WAKTUNYA
Dilaksanakan ketika terjadi gerhana.
TATA CARANYA
CARA PERTAMA:
2 rokaat seperti sholat biasa.
CARA KEDUA:
2 rokaat dengan 4 ruku' dan 4 sujud, yaitu:
PADA ROKA'AT PERTAMA:
Setelah Takbirotul Ikhrom membaca fatihah dan surat (bisa dibaca surat Yasin atau surat lainnya), lalu ruku, lalu qiyam (berdiri lagi) sambil membaca "sami allòhhu liman hamidah, robbana wa lakal hamd", lalu
fatihah dan surat (boleh dibaca surat Ar-Rohman atau surat lainnya), lalu ruku lagi, lalu
i'tidal sambil membaca "sami allòhhu liman hamidah, robbana wa lakal hamdu, hamdan katsiron thoyyiban mubàrokam fìhhi, mil'as samà-i wa mil ardhi, wa mil'a mà syi'ta ming syai'im ba'du", lalu sujud, lalu
duduk sujud, lalu sujud lagi, lalu qiyam lagi (berdiri lagi untuk rokaat ke-2).
PADA ROKA'AT KEDUA:
Qiyam (berdiri), lalu fatihah dan surat (boleh dibaca surat Al-Waqiah atau surat lainnya), lalu ruku, lalu qiyam (berdiri lagi) sambil membaca "sami allòhhu liman hamidah, robbana wa lakal hamd", lalu fatihah dan surat (boleh dibaca surat Al-Muluk atau surat lainnya), lalu ruku lagi, lalu i'tidal sambil membaca "sami allòhhu liman hamidah, robbana wa lakal hamdu, hamdan katsiron thoyyiban mubàrokam fìhhi, mil'as samà-i wa mil ardhi, wa mil'a mà syi'ta ming syai'im ba'du", lalu sujud, lalu duduk sujud, lalu sujud lagi, lalu tasyahud (tahiyat), lalu salam.
Ini artinya Sholat Gerhana cara ke-2 itu pada setiap roka'atnya ada 2 fatihah, 2 ruku, dan 2 sujud. Jadi kalau 2 roka'at fatihahnya menjadi 4, rukunya menjadi 4, dan sujudnya menjadi 4.
CARA KETIGA:
2 rokaat sebagaimana cara ke-2, hanya bacaannya dipanjangkan dan setelah salam disunnahkan khutbah 2 kali, seperti layaknya khutbah jum'ah.
BACAANYA
- Dalam Gerhana bulan bacaan Fatihah dan surat dibaca Jahr (keras), sedangkan dalam Gerhana Matahari tidak dibaca Jahar.
- Membaca surat-surat yang panjang, walaupun tidak salah kalau membaca surat-surat yang pendek.
- Surat yang dibaca (dibolehkan membaca):
1. Surat 36: Yasin.
2. Surat 55: Ar-Rohman.
3. Surat 56: Al-Waqiah.
4. Surat 78: Al-Mulk
-
Sabtu, 26 Juni 2010
Manaqiban Di Keluarga Bpk.Sukoco-Ibu Titin
(Dari kiri ke kanan: Asep Mulyana, Harun, Asep Yayat, Ibu Titin, Ma Esih, Ojat, Dadang, Uyuh, Epen dan Ucup)
-
Photo di atas diambil saat usai manaqib pada hari Sabtu malam Minggu tgl. 19 Juni 2010/7 Rajab 1431 Hijriyah yang diselenggarakan oleh keluarga Bpk.Sukoco dan Ibu Titin di Kp. Kiaragoong Kadungora Garut, yang pada saat itu, Bpk.Sukoco sebagai penyelenggara, tidak berada di tempat karena sedang di Bali, tetapi pelaksanaan manaqib tetap dijalankan, sebagai ungkapan rasa syukur mereka kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah mereka terima.
Sebagai pengamal Thorekat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya, Bpk.Sukoco dan Ibu Titin beserta anggota keluarganya yang lain, berusaha sebisa mungkin untuk dapat melaksanakan aturan menurut ketentuan thorekatnya, baik dalam pola hidup pribadi mereka sendiri maupun dalam hidup bermasyarakat yang memegang teguh kepada prinsip "ngabuktikeun parentah dina agama jeung nagara", sehingga terlihat dalam kedekatan mereka dengan
ikhwan-akhwatnya dan warga muslim lainnya yang terjalin dengan saling mengisi kekurangan, menjadikan keluarga tersebut sebagai suri teladan yang patut dicontoh dalam kedermawanan, penganut agama yang baik, dan ke-setia warga-an, yang dibuktikan oleh mereka dalam kegiatan manaqiban yang diselenggarakan oleh mereka secara rutin setiap bulannya sebagai sarana kepedulian mereka terhadap pengembangan sosial keagamaan.
Kegiatan manaqiban itu sendiri bagi mereka adalah suatu kehidmatan yang harus dijalankan sebagai seorang murid yang berusaha berbakti kepada Gurunya, sehingga dalam penyelenggaraanya, mereka tidak merasa sayang terhadap besarnya biaya yang dikeluarkan untuk mengundang ikhwan, mubaligh dan penyediaan jamuan bagi mereka yang hadir dalam acara tersebut.
-
Kiaragoong Kadungora Garut
Sabtu,19 Juni 2010
-
Berjamaah Sholat Sunnat Malam Jum'at Pertama Bulan Rajab
(Photo dari kiri ke kanan: Asep Yayat dan putrinya, Dadang, Epen dan Uyuh)
-
Kembali Ikhwan-Akhwat TQN Suryalaya menyelenggarakan Sholat Sunnat Rajab Malam Jum'at Pertama, yang diselenggarakan di rumah Asep Yayat di Kp.Kiaragoong Kadungora.
Hampir seluruh ikhwan dan akhwat Kiaragoong hadir dalam acara tersebut untuk melaksanakan suatu amalan yang sangat dianjurkan dalam Thorekat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya walaupun amalan tersebut dianggap bid'ah oleh sebagian umat Islam.
Kiaragoong Kadungora Garut
Kamis,17 Juni 2010
-
-
Kembali Ikhwan-Akhwat TQN Suryalaya menyelenggarakan Sholat Sunnat Rajab Malam Jum'at Pertama, yang diselenggarakan di rumah Asep Yayat di Kp.Kiaragoong Kadungora.
Hampir seluruh ikhwan dan akhwat Kiaragoong hadir dalam acara tersebut untuk melaksanakan suatu amalan yang sangat dianjurkan dalam Thorekat Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya walaupun amalan tersebut dianggap bid'ah oleh sebagian umat Islam.
Kiaragoong Kadungora Garut
Kamis,17 Juni 2010
-
Berjamaah Sholat Sunnat Tgl 1 Rojab 1431
(Photo dari kiri ke kanan: Awat, Ade, Ojat, Dadang dan Dabil)
Berkumpul kembali dalam sholat sunnat 1 Rojab 1413 H, yang dilaksanakan di rumah kediaman Ade di Maribaya Kadungora, yang pada pelaksanaan amalan tersebut juga sekaligus bertawasul kepada Allah SWT untuk kepentingan keselamatan dan kelancaran persalinan dari kehamilannya Awat (istri Ade) yang pada saat ini usia kandungannya telah genap 9 bulan.
Amalan tersebut dihadiri oleh beberapa ikhwan Kiaragoong (lihat photo), dimulai dari berjamaah sholat fardhu maghrib, dzikir, sholat sunnat ba'da maghrib dan sholat sunnat tgl. 1 Rajab 1431 H, yang pada saat ini berketepatan pada hari minggu, 13 Juni 2010.
Minggu, 13 Juni 2010
Berkumpul kembali dalam sholat sunnat 1 Rojab 1413 H, yang dilaksanakan di rumah kediaman Ade di Maribaya Kadungora, yang pada pelaksanaan amalan tersebut juga sekaligus bertawasul kepada Allah SWT untuk kepentingan keselamatan dan kelancaran persalinan dari kehamilannya Awat (istri Ade) yang pada saat ini usia kandungannya telah genap 9 bulan.
Amalan tersebut dihadiri oleh beberapa ikhwan Kiaragoong (lihat photo), dimulai dari berjamaah sholat fardhu maghrib, dzikir, sholat sunnat ba'da maghrib dan sholat sunnat tgl. 1 Rajab 1431 H, yang pada saat ini berketepatan pada hari minggu, 13 Juni 2010.
Minggu, 13 Juni 2010
Penyerahan Piagam Penghargaan

(dari kiri ke kanan: Esep Hidayat Suryadin, Ibu Siti Juhroh, Elis, Osep Suryono, Bpk.Hadi. Nampak dibelakang: Mia)
Telah diserahkan suatu Piagam penghargaan kepada Keluarga Besar Bani Abdullah Ghafur yang lebih dikenal dengan sebutan "Jabadiyah" (suatu julukan dalam artian sunda yang diarab-arabkan: Jararangkung-Bararadag), yang diserahkan secara langsung oleh H.Misbahudin Arifin Abdul Lathif sebagai Ketua Umum Yayasan Serba Bakti (YSB) Pondok Pesantren Suryalaya Perwakilan Kabupaten Garut, atas pengabdian dan kekhidmatannya mengamalkan dan mengembangkan ajaran Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Suryalaya di Kecamatan Leles dan Kadungora.
Piagam Penghargaan diserahkan pada acara manaqiban yang diselenggarakan secara rutin setiap bulannya oleh keluarga tersebut di rumahnya di Kp.Palasari Kec.Kadungora, yang dihadiri oleh ikhwan-akhwat seputar Kec.Leles-Kadungora pada hari jum'at, 21 Mei 2010 M/7 Jumadil Akhir 1431 H.
-
Komentar:
"Selamat atas penghargaannya. Semoga Amal-Baktinya selamanya ada di dalam keridloan Allah SWT dan mendapat berkah dari Pangersa Abah ".
(Ikhwan Akhwat Leles-Kadungora)
-
Kadungora, 22 Mei 2010 M/8 Jumadil Akhir 1431 H.
Abdul Ghoets

Wanita ini tersipu malu ketika namanya: "Ibu Imas Permana" disebut sebagai salah seorang penerima piagam penghargaan akan dedikasinya terhadap pengembangan dan pelestarian Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya di Kecamatan Kadungora.
Penyerahan piagam penghargaan pada waktu itu diserahkan secara langsung oleh ketua umum Yayasan Serba Bakti PP.Suryalaya Pwk.Kab.Garut, H.Misbahudin Arifin Abd.Lathif pada acara manaqiban yang diselenggarakan secara rutin setiap bulannya oleh Ibu Imas Permana dalam tema penyelenggaraannya pada saat itu adalah "Syukuran Pemberangkatan Pelaksanaan Umroh" Ibu Imas dan putrinya.
Acara tersebut dihadiri oleh ikhwan-akhwat TQN Suryalaya diseputar wilayah Kec.Kadungora dan Leles.
Langganan:
Komentar (Atom)







