Gerhana Bulan 26 Juni 2010




Gerhana Bulan Parsial atau Partial Lunar Eclipse (gerhana bulan sebagian) diperkirakan akan terjadi pada hari Sabtu, 26 Juni 2010, pukul 10:16:32 UT atau pukul 17:16 WIB.

Gerhana bulan ini dapat disaksikan dengan mata telanjang selama sekitar 2 3/4 jam dari pukul 17:16 sampai 20:00 WIB semenjak bulan terbit di arah timur, yaitu tempat di mana terjadinya gerhana, di saat masuk waktu
maghrib, yang pada saat itu gerhana sedang mendekati puncaknya.

Peristiwa ini dapat disaksikan di Asia Timur (termasuk Indonesia), Australia dan Amerika.

Di provinsi Papua (Indonesia bagian timur), proses perubahan fase gerhana dapat disaksikan secara utuh, sedangkan di Indonesia bagian barat tidak dapat disaksikan dari awal sepenuhnya dan dapat dilihat hanya dengan durasi yang singkat.

Gerhana bulan dengan type seperti ini biasa terjadi setiap 18 tahun 11 bulan 8 jam, termasuk dari bagian gerhana bulan seri Saros 120 yang terdiri dari 84 kali gerhana. Adapun gerhana kali ini adalah yang ke-58.
-
Link:
www.eramuslim.com
www.radenbeletz.com
www.pakarfisika.wordpress.com
www.lubanghitam.com
www.badilag.net
www.lintasberita.com
-

GERHANA DALAM FENOMENA ISLAM

Firman Allah SWT:
"huwal ladzì ja'alasy syamsa dliyà-aw wal qomaro nùròw wa qoddarohhu manàzila lita'lamù 'adadas sinìna wal hisàba mà kholaqollòhhu dzalika illa bil haqqi yufash shilul àyàti liqoumiy ya'lamùna".

"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui".
(Yunus 5)
-
Firman Allah SWT:
"wa min àyàtihhil lailu wan nahhàru wasy syamsu wal qomaru là tasjudù lisy syamsi wal qomari was judù lillàhhil ladzì kholaqohhunna ing kungtun iyyàhhu ta'budùna".

"Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) bersujud kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah".
(Fushilat 37).
-
Dalam sebuah hadits yang sangat panjang, Aisyah rah bercerita bahwa pada masa Rosululloh SAW terjadi gerhana matahari, lalu beliau berdiri, bertakbir, dan orang-orang berbaris di belakang beliau (mengerjakan sholat). Maka beliau membaca bacaan yang panjang waktu berdiria, lalu beliau ruku dengan ruku yang lama, kemudian beliau berdiri dan mengucapkan "sami allòhhu liman hamidah robbanà wa lakal hamdu", kemudian
membaca bacaan yang lebih pendek dari bacaan yang pertama. Setelah itu beliau takbir dan ruku yang lama. Selanjutnya beliau mengucapkan "sami allòhhu liman hamidah, robbanà wa lakal hamdu", kemudian sujud yang lama. Kemudian beliau mengerjakan pada rakaat kedua seperti apa yang beliau kerjakan pada rakaat pertama hingga sempurna 4 ruku dan 4 sujud. Dan matahari kembali terlihat sebelum beliau selesai. Lalu beliau memberikan khutbah kepada orang-orang. Beliau memanjatkan pujian dan sanjungan kepada Allah. Dan setelah itu beliau bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan itu merupakan dua (tanda) dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya (gerhana-gerhana tersebut) tidak terjadi karena kematian seseorang dan tidak juga karena kehidupan seseorang. Oleh karena itu, jika kalian melihat hal demikian (gerhana), maka hendaklah kalian berdoa kepada Allah, bertakbir, sholat dan bersedekah".
(Muttafaqun Alaih).
-
Aisyah rah berkata:
"Nabi SAW menjaharkan bacaannya dalam sholat kusuf. Jika selesai dari bacaannya, beliaupun bertakbir dan ruku. Dan jika beliau bangkit dari ruku, maka beliau berucap: "Sami Allòhu Liman Hamidah. Robbana Lakal Hamdu". Kemudian beliau kembali mengulang bacaan dalam sholat Kusuf. Empat ruku dalam dua rokaat, dan empat sujud".
(Muttafaqun Alaih).
-
Dari Abu Musa:
"Tanda-tanda yang Allah kirimkan ini bukanlah karena kematian atau kehidupan seseorang, tetapi Allah sedang menakut-nakuti hamba-hamba-Nya dengannya. Maka jika kalian melihat sesuatu yang demikian itu, bersegeralah untuk mengingat Allah, berdo'a dan meminta ampun kepada-Nya".
(HR.Bukhori).
-